Lirik lagu Suci Dalam Debu menciptakan gambaran emosional tentang kerinduan, penyesalan, dan transformasi cinta. Lagu ini mengingatkan kita akan kompleksitas perasaan dalam cinta dan bagaimana cinta bisa berubah seiring berjalannya waktu. Meskipun liriknya penuh dengan kesedihan, lagu ini tetap menjadi salah satu lagu yang dicintai banyak orang karena dapat merasakan perasaan universal yang terkadang sulit diungkapkan melalui kata-kata biasa. “Suci Dalam Debu” adalah salah satu lagu Indonesia yang abadi dan akan terus menginspirasi pendengar untuk memikirkan perasaan mereka dalam cinta dan kehilangan.
Lagu adalah ekspresi seni yang memungkinkan penyanyi dan penulis lagu untuk menyampaikan pesan dan emosi kepada pendengar mereka. Salah satu lagu yang menggambarkan kekuatan emosional ini adalah “Suci Dalam Debu.” Dalam artikel ini, kami akan menguraikan lirik lagu ini, menggali lebih dalam ke dalam maknanya, dan mengapa lagu ini tetap relevan seiring berjalannya waktu.
Lirik Lagu “Suci Dalam Debu”
Intro : Dm..Gm A
Dm..Gm A
Dm….
Dm
Engkau bagai air yang jernih
Gm
Di dalam bekas yang berdebu
C F Em Dm
….Zahirnya kotoran itu ter..lihat
Gm A –Dm
Kesucian terlindung jua..
Dm
Cinta bukan hanya di mata
Gm
Cinta hadir di dalam jiwa
C F Em Dm
….Biarlah salah di mata mereka
Gm A
Biar perbedaan terlihat
Dm
Antara kita..
(*)
Gm C
Ku harapkan kau kan terima
F Dm
walau dipandang hina
Gm C
Namun hakikat cinta kita
A
Kita yang rasa..
Reff:
Dm
Suatu hari nanti
Gm
Pastikan bercahaya
C
Pintu akan terbuka
F A
Kita langkah bersama..
Dm
Di situ kita lihat
Gm
Bersinarlah hakikat
C
Debu jadi permata
F A
Hina jadi mulia..
(#)
Dm Gm
Bukan khayalan
C F
Yang aku berikan
Bb A Dm
Tapi keyakinan yang nyata..
Dm Gm
Kerana cinta
C F
Lautan berapi
Bb A Dm
Pasti akan kurenang jua..
Musik : Dm..Gm A (2x)
Gm C A Dm (2x)
Kembali ke : (*) Reff (2x, fade out)
Terbentuknya Lagu Suci Dalam Debu “Kerinduan dan Penyesalan”
Lirik lagu “Suci Dalam Debu” menggambarkan perasaan kerinduan dan penyesalan yang mendalam. Penyanyi merasa getir melihat orang yang dicintainya bersama orang lain. Kata-kata “Apa yang dulu kurasa, kini tlah menjadi debu” menunjukkan betapa beratnya perasaan penyesalan dan kerinduan itu.Lirik ini juga mencerminkan transformasi cinta dari yang dulunya kuat dan berarti menjadi debu dan abu. Ini adalah gambaran emosional tentang bagaimana perasaan cinta bisa berubah seiring berjalannya waktu, terutama setelah perpisahan atau perpisahan. Kata-kata “Aku bertanya pada bintang-bintang, membawa angin kemana cintaku” dan “Aku bertanya pada matahari, membawa air mataku” menggambarkan pencarian diri dan identitas dalam cinta yang hilang. Penyanyi mencari jawaban tentang nasib cintanya yang hancur. Lirik terakhir, “Ku sayang, meski kau takkan pernah tahu,” mengungkapkan bahwa penyanyi masih mencintai seseorang yang mungkin tidak akan pernah tahu perasaan ini. Ini adalah ekspresi cinta yang tak tersampaikan, yang seringkali menjadi bagian yang ditakdirkan dari kisah cinta.